Setiap orang di dunia ini pasti pernah merayakan ulang tahun. Dan pasti semua orang mempunyai cara untuk merayakanm ulang tahunnya. Entah itu hanya berdo’a kepada Allah, membuat pesta kecil – kecilan, selamatan dengan membuat nasi kuning / bubur merah, merayakan dengan mengundang seluruh teman / kerabat, mentraktir sahabat di resto / fast food, atau mungkin merayakan dengan cara mengadakan pesta yang menghabiskan dana ber milyar – milyar seperti Agnes monica.
Tetapi itu semua kembali kepada diri kita masing – masing. Kita boleh saja merayakan ulang tahun sesuai dengan kehendak kita sendiri. Tetapi harus tergantung pada kemampuan diri kita. Bila kita mampu merayakan seperti pesta ultah Agnes ya silahkan. Tetapi kalau membuat nasi kuning saja tidak mampu ya berdo’a saja sudah cukup.
Bagi orang barat tradisi meniup lilin adalah tradisi yang tidak bisa dilupakan karena semakin bertambah umur seseorang, berarti semakin bertambah pula jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk meniup semua lilin yang ada di atas kue tart.
Tetapi tradisi tersebut tidak (kurang) berlaku bagi sebagian orang islam. Karena sebagian dari mereka mendefinisikan ulang tahun adalah berkurangnya waktu untuk hidup di dunia. Artinya semakin dekat untuk menuju kematian.
Kalau menurut saya pribadi, ualng tahun adalah pertanda bahwa kita akan memasuki dunia yang baru. Dan kita harus konsekuen dengan bertambahnya umur kita. Karena semakin bertambahnya umur, maka bertambah pula tanggung jawab yang herus di emban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar